FOR ALL WOMEN - (A DOCUMENTARY FILM)
Produced, written, and directed by Erfan Agus Setiawan and Gamal Ferdhi.
Please vote this film in competition, Women’s Voices from the Muslim World: A Short-Film Festival at WOMENSVOICESNOW.ORG.
Posted on 19:16 by spacereverb
Posted on 16:32 by spacereverb
Persaingan keras untuk bertahan hidup di kota bagi sebagian orang ditempuh dengan cara pintas. Bahkan hingga bersinggungan dengan hukum. Mencopet, misalnya.
Pencopet kerap beraksi di lokasi-lokasi keramaian, seperti pasar, angkutan umum, atau di tempat massa berkumpul. Saat arus mudik menjelang Lebaran atau arus balik merupakan surga bagi para pencopet. Para pemudik yang memadati stasiun dan terminal menjadi santapan lezat sebagai korban pencopetan.
Mencopet bukan sembarang pekerjaan. Semua butuh perencanaan yang matang. Setelah merencanakan aksi dengan cukup matang, mereka pun siap beraksi. Ada beberapa trik agar aksi ini berjalan mulus di atas bus. Pertama, jika copet itu tak sendirian, maka temannya akan naik bus dari tempat berbeda.
Posted on 14:59 by spacereverb
Kematian. Inilah perhentian masa eksistensi manusia di dunia. Menurut tradisi umat Hindu-Bali, setelah badan terbentang kaku sebenarnya roh seseorang masih hidup. Untuk menghantarnya ke nirwana (surga) perlu upacara khas yang biasa dikenal dengan istilah ngaben. Adalah Desa Batur, sebuah kawasan pegunungan yang terletak di ketinggian sekitar 1.500-1.700 di atas permukaan laut. Batur terkenal sebagai wilayah pertanian yang subur. Danau dan sawah memberi penghidupan bagi sekelilingnya. Filosofi hidup dan mati (pitre rene) sangat kental dalam kehidupan masyarakat Batur.
Posted on 16:03 by spacereverb
Teh dapat dilukiskan sebagai daun wangi dan bertangkai. Daun ini adalah penghasil minuman terkenal di seluruh dunia. Minuman teh paling banyak kedua di konsumsi manusia setelah air putih. Menurut data dari perkebunan teh pada 2007, sekitar 3,8 juta ton teh kering di proses di seluruh penjuru Bumi. Pada masa penjajahan Belanda, teh dibudidayakan di Jawa Barat. Bibit-bibit teh dibawa dari Cina.
Posted on 07:23 by spacereverb
Ronggeng. Tarian rakyat itu telah hidup di Tanah Jawa sejak abad ke-15. Kesenian itu merupakan tarian pergaulan. Sebuah tari sederhana yang tak terkurung pakem koreografi seni tradisi. Spontanitas gerak menjadi ciri khas bersama hentakan alunan bunyi calung.
Ronggeng kini menjadi episode lanjutan periode tanpa beban bagi lengger Banyumas yang sempat mati suri saat G30 S PKI meletus pada 1965. Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) --lembaga di bawah Partai Komunis Indonesia (PKI) di bidang seni dan budaya-- telah menjadi bumerang untuk para seniman. Banyak penari dan pemain calung yang tak tahu apa-apa menjadi korban kebengisan politik hanya karena grup lengger mereka dinaungi Lekra.
Posted on 07:06 by spacereverb
Penelusuran tim Sigi menemukan bahwa tak hanya di negeri orang para TKW menjadi korban. Sejak masih di kampung halaman, para calon TKW sebenarnya tanpa disadari sudah masuk perangkap. Iming-iming lembaran dolar membuat lowongan sebagai buruh migran selalu diserbu peminatnya, utamanya warga desa yang pendidikan dan bekal keterampilannya terbatas. Celah ini dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan.
Posted on 06:57 by spacereverb
Designed by Node Thirty Three | Converted into Blogger Templates by Theme Craft | Falcon Hive